Minggu, 29 Maret 2015

Ketika malas menyerang

Bekerja setiap hari, senin ketemu senin, sampai minggu ke-7 lalu bebas libur selama 16 hari.

JENUH.

Yes, ini sangat gampang untuk ditemui dalam hidupku.

MALAS.

Apalagi yang satu ini,,suka hadir dan membuat semua job saya pending.

Tapi kemudian renungan hari kemarin datang lagi ke dalam benak saya dan menguatkan saya. Ditambah dengan bumbu lagu-lagu rohani yang bersemangat membuat keinginan menuntaskan pending job menjadi berapi-api kembali.

1 Petrus 2: 11 Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau , kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.
2:12 Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah.

see?
kalau malas, apa yang mau dilihat sama orang lain?
bagaimana orang lain bisa terberkati dan memuliakan Allah kalau anak-Nya saja tidak memiliki cara hidup yang baik.

hmm,,Tuhan jelas mengatakan Firmannya di ayat 11 itu untuk pendatang dan perantau. Bukan hanya kalau kita di kota asing ataupun lagi travelling, tapi seluruh anak-anak Tuhan itu seumpama sedang merantau ke dunia. Jadi, wajib hukumnya tuh menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging.

Galatia 5:19 Perbuatan daging  telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, 5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.

Jadi, tiap kali dirundung rasa malas, yuk ingat diingat lagi pesan Tuhan di atas.. ;)

Kemudian dilanjutkan lagi, bahwa Tuhan mau kita tunduk pada pemimpin. Tapiiii, gak sembarang menunduk, Tunduk karena Allah, dan jangan lupa berdoa untuk pemimpin kita tersebut. Wah enak yah kalau jadi pemimpin yang punya banyak bawahan yang hidup dalam Kristus. Makin banyak deh yang doa-in, hehehehe..
Jadi setiap kali saya bekerja, setiap hari setiap pagi saya berdoa, meminta kepada Bapa agar apa yang dikerjakan tangan saya hari ini dapat menyenangkan Allah Bapa saja. Lagi dan lagi belajar untuk bekerja untuk Tuhan, bukan untuk manusia.

1 Petrus 2: 13 Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, 2:14 maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. 2:15 Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh. 

Dari renungan di atas ada hal yang menjadi teguran bagi saya, yaitu ketika di departemen environment ada seorang atasan baru yang dipindahkan dari departemen tetangga. Hmm,, banyak image jelek mengenai beliau, bukan soal personal, tapi soal kemampuan bekerja. Nah, tantangan besar bagi kami-kami untuk tetap patuh pada seorang yang seperti itu. Sangat amat kecewa kepada Managerku karena menempatkan orang yang salah (menurut saya pribadi) di tempat itu, karena membuat saya kurang untuk belajar pengetahuan baru.
Sulit, bahkan sampai sekarang sulit untuk 'tidak menganggap remeh' beliau. Karena hampir seluruh isi kantor juga tahu bagaimana kurangnya kompetensi bekerja beliau, dan saya sebagai orang baru juga sudah melihat pertama sekali ketika beliau membuat laporan dengan gaya bahasa sehari-hari. Lemes dan langsung tidak bersemangat berjuang di sini.

Tapi kembali lagi, aku akan berusaha belajar dan terus belajar untuk tetap menghormati beliau karena itu yang diperintahkan Allah. Ini bukan suatu hal kebetulan. Tunduk pada bos yang luar biasa hebat, itu adalah hal biasa, tetapi ketika tunduk pada seorang atasan yang 'kurang hebat' itu adalah pelajaran sulit. Tapi semua dikembalikan kepada kita, mau gak sih kita ikut Firman Tuhan?

Dan dikatakan pula untuk kita hidup sebagai orang merdeka, tapi tidak boleh menyalahgunakan kemerdekaan itu.

2:16 Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. 2:17 Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Gal 5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdekaTetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Merdeka. Ini hal yang sangat lumrah dituntut oleh semua jenis manusia. Sampai bangsa kita Indonesia aja berjuang mati-matian untuk dapat kemerdekaan. Tapi Allah sendiri telah memberikan kita kemerdekaan itu dengan curahan darahnya di kayu salib. So, jangan disia-siakan yahhh selani.. sama kayak bapak mamak yang kasih kepercayaan untuk kita merantau di kota orang, kepercayaan itu gak boleh dirusak,, okehhh..

dan yang paling besar di antaranya adalah KASIH.

Belajar mengasihi lagi dan lagi,, dan lagiii,,dan lagiii..

Tuhan memberkati.